Beberapa waktu lalu kita disuguhkan informasi di berbagai media massa lokal mengenai Bahasa, seni dan tradisi masyarakat lampung terancam punah. Penyebabnya, banyak generasi muda Lampung yang berpendapat menekuni dan menikmati kesenian tradisi itu kuno, tidak modern, dan ketinggalan zaman.
Anggota Komite Seni Tradisi Dewan Kesenian Lampung (DKL), Riagus Ria, di Sekretariat DKL, mengemukakan pola pikir itulah yang banyak menghinggapi muda-mudi Lampung, termasuk yang berada di daerah-daerah yang seharusnya menjadi basis kesenian tradisi.
Solusi dari permasalahan ini menjadi tanggung jawab tanggung jawab semua pihak tanpa terkecuali Prodi. Pendidikan Biologi FKIP Unila. Prodi Pendidikan biologi mencoba berinisiatif mengambil peran dalam memperkuat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat lampung melalui kegiatan pembelajaran pada matakuliah Pendidikan Etika dan Kearifan Lokal. Dalam perkuliahan pada matakuliah ini, mahasiswa di tugaskan untuk mengidentifikasi kearifal kolal yang ada di provinsi lampung kemudian mengintegrasikannya dalam pembelajaran biologi dengan memilih Kompetensi dasar yang relevan dengan kearifan lokal yang ada. Kemudian mahasiswa dituntut untuk mampu menyusun instrumen pembelajaran yang di dalamnya bermuatan kearifan lokal. selain itu mahasiswa juga ditugaskan membuat video mengenai kearifan lokal dengan menggunakan bahasa Lampung.
Hal ini diharapkan mahasiswa mampu mengenali dan memahami berbagai kearifan lokal masyarakat lampung dan menerapkankannya dalam pembelajaran di kelas.