Empat mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lampung angkatan 2022 berpartisipasi aktif dalam “Seminar Nasional Pembelajaran Matematika, Sains, dan Teknologi (SINAPMASAGI) ke-5” yang digelar pada Kamis, 2 Oktober 2025 di Gedung Aula K. Dalam forum ilmiah ini, mereka tampil sebagai pemakalah dengan membawa hasil penelitian yang terhubung langsung dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 2 (Zero Hunger), poin 4 (Quality Education), dan poin 13 (Climate Change). Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa juga dapat berkontribusi melalui riset terhadap agenda pembangunan global.
Topik yang diangkat keempat mahasiswa tersebut beragam dan menyentuh persoalan strategis di bidang pendidikan biologi. Beberapa riset berfokus pada analisis kemampuan berpikir kritis dan literasi sains siswa, dengan tujuan memberikan gambaran yang dapat menjadi pijakan bagi guru dalam merancang inovasi pembelajaran yang lebih relevan dan kontekstual di kelas. Sedangkan yang lain menyoroti aspek-aspek pembelajaran yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan kemampuan yang dibutuhkan di era pendidikan 5.0. Seluruh penelitian itu diarahkan untuk memberi sumbangan perspektif baru dalam memperkaya praktik pembelajaran di kelas, bukan sekadar berhenti di tataran teoritis.
Salah satu pemakalah, Yazid Muhamad Rizki Hanif Nurhalim, menyampaikan hasil penelitiannya berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dalam Konteks SDGs”. Penelitian ini berfokus pada pemetaan kemampuan siswa, yang diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran ke depan, terutama dalam mendukung SDG 2 dan SDG 4. “Kami ingin membawa data yang benar-benar menggambarkan kondisi di kelas, agar pendekatan yang diterapkan tidak sekadar mengikuti tren, tapi sesuai dengan kebutuhan nyata siswa,” ujar Yazid dalam sesi wawancara singkat setelah pemaparannya.
Partisipasi mereka di SINAPMASAGI tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga mengasah kepekaan mereka terhadap tantangan global yang relevan dengan dunia pendidikan. Melalui forum ini, mahasiswa Pendidikan Biologi Unila menunjukkan bahwa kontribusi terhadap SDGs bisa dimulai dari penelitian sederhana yang dilakukan dengan keseriusan dan pandangan ke depan.
