Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) bersama Faculty of Educational Sciences and Technology (FEST), Universiti Teknologi Malaysia (UTM), sukses menyelenggarakan The 4th International Conference on Creative and Innovative Technology in Education (i-CITE) 2025. Konferensi internasional yang berlangsung secara daring melalui platform Webex pada 1–2 Juli 2025 ini menjadi ajang strategis bagi akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara untuk berbagi gagasan serta menjalin kolaborasi lintas batas.

Memasuki tahun keempat pelaksanaannya, i-CITE 2025 menegaskan perannya sebagai ruang dialog global untuk menjawab tantangan pendidikan abad ke-21. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Noraffandy bin Yahaya, Dekan FEST UTM, yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam merancang solusi transformatif. “Dengan semangat Education 5.0, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong sistem pendidikan yang lebih adaptif, humanis, dan berbasis teknologi demi kemajuan bersama,” ujarnya.

Dekan FKIP Unila, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., turut menyampaikan pandangan serupa. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa konferensi ini merupakan buah dari semangat kolektif untuk mengeksplorasi potensi teknologi dalam memperkuat sistem pendidikan. “Tema tahun ini, Masa Depan Pendidikan: Personalisasi, Integrasi, dan Inovasi, mencerminkan kebutuhan mendesak untuk menjadikan teknologi sebagai kekuatan transformatif dalam kurikulum, pedagogi, dan akses pembelajaran yang inklusif,” tegasnya.

Konferensi ini menghadirkan pembicara kunci (keynote speakers) dari berbagai institusi ternama internasional. Dr. Katrina Tour dari Monash University membawakan topik “Navigating the Age of AI: The Power of AI Literacy”, sementara Assoc. Prof. Dr. Wan Zuhainis Saad dari Universiti Putra Malaysia membahas tema “Future Education: Personalization, Partnerships & Sustainability-Driven Innovation”. Selain itu, dua workshop paralel juga diselenggarakan, masing-masing dipandu oleh Dr. Mageswaran A/L Sanmugam dari Universiti Sains Malaysia dan Prof. Ts. Dr. Zaidatun Tasir dari UTM.

i-CITE 2025 juga menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama antara FKIP Unila dan UTM melalui berbagai inisiatif strategis. Kolaborasi ini mencakup penelitian bersama (joint research), pengembangan akademik lintas negara, hingga program mobilitas mahasiswa internasional. Seluruh rangkaian kegiatan mendapat sambutan hangat dari ratusan peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan praktisi pendidikan dari berbagai institusi di dalam dan luar negeri.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, i-CITE 2025 menjadi tonggak penting dalam membangun masa depan pendidikan global yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemanfaatan teknologi secara kreatif. FKIP Unila dan UTM kembali menegaskan komitmen mereka sebagai katalis dalam transformasi pendidikan melalui dialog internasional yang bermakna dan berdampak nyata.

By biologi